SUARA EMAK
Tantangan Hari ke-78
10 Juli 2020
Tantangan Gurusiana # Tantangan Menulis Hari ke-78
SUARA EMAK
Aku berjanji menjemput Emak besok karena aku akan mengadakan do’a bersama empat puluh hari mertuaku. Aku sudah meneleponnya ke gawai tetangga Emak. Tak terasa hari sudah berganti. Pagi hari aku pun pergi bekerja. Rencana menjemput emak aku agendakan usai pulang kerja.
Sesampai di rumah, aku sudah disambut isteriku dengan menunjukkan gawainya. Ia putar rekaman suara emak. “Emak sudah siap sejak tadi, katanya kamu mau menjemput Emak,” katanya dalam rekaman itu. Aku tak menyalahkannya karena memang aku tak menyebutkan jam berapa dia kujemput. Aku pun bergegas mandi. Setelah itu segera melaju ke rumahnya.
Perjalanan dua jam lebih kutempuh menuju rumah Emak. Tepat azan Maghrib aku sudah sampai di halaman. Aku segera menuju pintu rumahnya. Kuucap salam berkali-kali. Tak ada sahutan jawaban salam. Aku pun segera membuka pintu. Ya Allah, Emak duduk di sofa dengan baju sudah rapi sambil mata terpejam, kacamatanya miring, dan mulut bungkam. Barang bawaannya luar biasa. Pasti dia lelah menantiku. “Maafkan aku, Mak,” kataku sambil membangunkannya perlahan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Begitulah emak, akan sabar menanti anaknya. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Bunda, kangen rasanya. Terima kasih. Sukses dan sehat selalu
Keren ibu.. Kesabaran seorang emak patut menjadi panutan untuk kita semua... Sukses sellau ibu.. Salam
Terima kasih, Bunda. Semoga sehat selalu.