Lomba Menulis - Tantangan Gurusiana Juli 2020

BERANI MENGAJAR KARENA SUDAH BELAJAR

OLEH ANIK ZUROIDAH,S.Pd., M.Pd.

Saat lockdown memang membosankan. Hal ini tak bisa dipungkiri. Setelah tugas sekolah selesai dikerjakan, rasanya waktu yang tersisa masih panjang. Sementara tak ada kesibukan. Namun pilihan ada di tangan kita. Bagaimana memanfaatkan momen ini agar bisa bermanfaat bagi diri-sendiri dan orang lain. Salah satu solusinya adalah dengan belajar daring. Menurut penulis, ini solusi paling tepat karena walau tetap berada di rumah, kita bisa berselancar dengan bebas di dunia maya dengan niat menambah ilmu pengetahuan.

Dengan kondisi saat ini, penulis semakin merasakan manfaat keberadaan grup di dunia maya bersama teman-teman penulis. Baik grup Whatsapp maupun Facebook. Dari sini informasi kegiatan daring penulis dapatkan. Semangat untuk menulis yang lebih berkualitas pun semakin tumbuh. Bukan hanya itu, di benak penulis muncul motivasi untuk memanfaatkan hasil belajar daring ini untuk proses pembelajaran.

Ada beberapa kegiatan Daring yang penulis ikuti, yaitu KTI Daring 1 MG, PTK/PTS MG Angkatan 1, dan Sagusabu 1 Online MG. Dengan fasilitas zoom meeting, penulis bisa melihat para tutor dan peserta saat kegiatan. Suasana kekeluargaan membuat penulis betah dalam kegiatan ini. Lebih familiar daripada saat berada di kelas offline. Apalagi sapaan yang mereka lontarkan dengan menyebut nama penulis, seolah lama sudah mengenal. Hal ini membuat penulis semakin bersemangat. Para tutor memberikan materi dengan sangat jelas. Mereka mengajarkan kedisiplinan tanpa penulis sadari. Dengan waktu yang sudah ditentukan membuat penulis memiliki tanggung jawab besar untuk menyelesaikannya.

Proses belajar daring dengan teknik kekeluargaan tersebut merupakan pengalaman yang akan penulis terapkan saat mengajar di masa pandemi ini. Mengingat pembelajaran tatap muka masih belum bisa dipastikan hingga saat ini. Penulis berusaha melakukan pembelajaran yang nyaman bagi siswa walaupun berjauhan. Hal ini karena penulis memiliki tugas mengajar dan mendidik anak bangsa dalam kondisi apa pun seperti saat ini.

Selain belajar melalui daring, penulis menambah pengetahuan dengan membaca buku karya teman-teman guru yang juga menjadi penulis. Karya mereka telah memberikan bahan, motivasi dan pengetahuan bagi penulis dalam mengembangkan pembelajaran. Pengalaman teman guru yang diwujudkan dalam karya sangat berarti bagi penulis.

Saat ini penulis masih berproses dalam belajar. Belajar untuk menambah pengetahuan, memahami sikap orang lain, dan mengemba ngkan keterampilan agar bermanfaat bagi sesama. Bahan pembelajaran tersebut setidaknya minimal menjadi bahan pengajaran untuk para siswa sesuai dengan mata pelajaran yang penulis ampu, yaitu bahasa Indonesia. Lebih dari itu juga supaya bermanfaat bagi sesama guru.

Hasil belajar penulis yang nyata ialah bahwa penulis merasa percaya diri untuk membimbing para siswa berkarya menghasilkan tulisan bahkan sebuah buku. Walaupun harus melewati proses panjang. Misalnya beberapa waktu lalu ada alumni yang bersilaturahim ke rumah penulis untuk memiliki buku karya penulis. Selanjutnya dia terinspirasi membuat buku juga. Tidak berapa lama karyanya sudah beredar. Bagi penulis, hal itu sungguh luar biasa.

Contoh nyata, misalnya, ketika penulis sudah belajar menulis di Gurusiana, penulis pun berani untuk mengajak teman guru untuk melakukan hal yang sama. Hal ini karena penulis telah merasakan manfaatnya.

Dalam memahami sikap orang lain, penulis juga berusaha menerapkannya kepada para siswa. Termasuk pengembangan keterampilan. Berawal dari pengetahuan lalu dilanjutkan dengan pemahaman. Penulis mengembangkan rasa peduli kepada siswa dengan cara membantu orang lain dalam menyelesaikan masalah. Penulis menanamkan sikap bahwa setiap masalah bisa diselesaikan. Setiap orang yang membantu menyelesaikan masalah orang lain pasti mendapatkan kemudahan saat mendapatkan masalah. Dengan demikian walupun pembelajaran hanya melalui daring, para siswa tidak mnegeluh karena sudah ada konsep setiap masalah bisa diselesaikan.

Belajar melalui pengalaman memang paling penting dalam mengajar dan mendidik karena pengalaman adalah guru terbaik yang kadang berbeda dengan orang lain. Karena itu dengan selalu belajar,penulis semakin berani untuk mengajar.

Penulis

Nama lengkap penulis opini di atas ialah Anik Zuroidah,S.Pd., M.Pd. Dia adalah guru MTsN 5 Jombang yang mengajar bahasa Indonesia. Dia lahir di kota Mojokerto Jawa Timur pada tanggal 28 Oktober 1974. Di madrasah tempat dia mengajar, mendapatkan tugas tambahan sebagai Kepala Perpustakaan dan Koordinator Pokja Kantin. Baginya “Menulis ialah Menebar Kebaikan”. Untuk itu dia selalu menyempatkan menulis. Biasanya tulisan itu disebar ke media sosial. Buku karyanya yang sudah terbit berjudul Ikatlah Ilmu dengan Pena. Move On Menulis, Yo Wis, Ben, Filosofi Akar: Menggali 1001 Tradisi Lebaran di Nusantara (Antologi), dan PPDB Zonasi: Dilema Pendidikan Indonesia. Saat ini dia masih tetap menulis di blog Gurusiana. Di dalam blog ini dia sempat bergabung membuat buku Antologi yang masih dalam proses yaitu buku Antologi tentang Guru Literat dan Do’a Terbaik untuk Ibu. Emailnya ialah [email protected]. Adapun nomor WA yang masih aktif ialah 081333096331.