EUPHORIA HBH V MABES NH

Akhirnya saat yang dinanti masyarakat desa Keboan Ngusikan Jombang pun tiba. Agenda Pengajian Umum yang dikomandani Chusnul Khuluk berjalan lancar dan sukses. Acara yang dimulai sejak pukul 05.00 bada Subuh hingga malam pukul 11.00 pada Rabu, 3 Juli 2019 terlaksana sesuai harapan.

Adapun rangkaian acaranya terdiri atas 4 sesi, yaitu:

1. Khotmilquran oleh khufadz dan santri TPQ se-Keboan yang dimulai pukul 05.30 hingga 09.00

2.Khotmilquran oleh organisasi kemasyarakatan mulai 09.00 - 11.30

3. Tabur bunga ke makam para sesepuh ahli keluarga masing-masing

4.Pengajian umum oleh Ibu Nyai H.DR.Dra.Nurul Hidayah, M.Pd.I. beserta Yai Kawung

Sesi 1 berjalan lancar karena seluruh lembaga TPQ dengan masing-masing 10 santri hadir untuk mengkhatamkan Quran. Demikian halnya sesi 2 ini. Khataman Quran diikuti oleh organisasi jamiyah yang ada di desa Keboan. Ada jamiyah yasinan, dibaan, asmaul husna, fatayat, nariyah, dan Khotmilquran. Sesi 2 ini berakhir pukul 12.00 dengan ditutup doa oleh Ustadz Fauzi Alhajj Alhafidz.

Usai Khataman agenda berikutnya adalah "Tabur Bunga". Agenda ini mulai pukul setengah empat sore. Seluruh peserta berkumpul di halaman Mabes Nurul Hidayah. Kemudian panitia memandu mereka berjalan beriringan menuju tempat pemakaman umum. Sesampainya di sana, masing-masing jamaah menghadap makam leluhur masing-masing. Ustadz Dahril Kamal memimpin doa bersama berupa yasin dan tahlil. Sesudahnya jamaah pun menabur bunga. Sebuah pemandangan sakral tentang anak manusia untuk selalu ingat mendoakan orang tua dan leluhur mereka yang sudah lebih dulu menghadap Yang Kuasa. Acara ini pun berakhir pukul lima sore. Agenda berjalan lancar juga.

Sesi terakhir yaitu pengajian umum dilaksanakan pada malam hari. Tepatnya pukul tujuh. Praacara diisi oleh jamiyah fatayat NU dengan nada religi. Dilanjutkan tampilan perkenalan musik religi kontemporer " Yai Kawung."Sebuah tim kolaborasi musik modern dan tradisional dengan vokal Devi Kawung. Dengan lagu Maulana, Ya Asyqol,dan Diin assalam. Devi Kawung membawakan dengan sangat power sehingga para jamaah semakin antusias menyambutnya.

Setelah itu dilanjutkan dengan acara inti yang diawali dengan pembukaan suratulfatihah dipimpin MC Anik Zuroidah dan Khusnul Latifah. Saat pembukaan, sudah banyak jamaah yang hadir sehingga menambah maraknya acara. Tampilan berikutnya yaitu dari IPNU-IPPNU yang menyanyikan lagu Indonesia Raya, Subbanul Wathon, Sholawat Nahdyiyah, dengan dirijen Hj. Munawaroh. Menariknya ketiga lagu tersebut diiringi instrumen Kawung sehingga semakin menggema.

Rangkaian acara berikutnya ialah pembacaan gema wahyu ilahi oleh H.Mila Kamelia. Lantunannya sungguh menyentuh kalbu membuat hadirin diam khusyu menyimaknya.

Usai lantunan kalam dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Diawali sambutan ketua panitia, Chusnul Chuluk dilanjutkan sambutan Camat Ngusikan yang kebetulan baru menjabat. Beliau adalah Wahyu Purnomo, S.H.Ms.I.

Setelah itu acara berikutnya ialah tampilan Yai Kawung. Pimpinannya yang bernama Muhammad Huda, S.E.M.Pd. yang dipanggil akrab Gus Huda pun naik panggung untuk memimpin bersholawat bersama. Secara spontanitas beliau mengajak hadirin melantunkan sholawat nariyah bersama dengan diiringi musik Kawung. Gema sholawat pun terdengar riuh menggelora.

Usai bersholawat, saatnya tausiyah oleh Bu Nyai

Ucik. Tepuk tangan riuh menyambut beliau saat naik panggung. Beliau menyampaikan tausiyah dengan penuh hikmah. Di antaranya tentang pentingnya berbuat baik dan beramal sholih. Beliau mengatakan bahwa salat berjamaah itu sangat penting dan berpengaruh terhadap kekhusuan serta diterimanya salat. Orang yang berjamaah dan kekhusuannya diragukan akan ikut diterima juga oleh Allah SWT karena mungkin ada salah satu dari sekian orang yang berjamaah melakukannya dengan khusu.

Beliau juga menyampaikan bahwa harus bisa menyeimbangkan antara amal solih yang hablumminallah dan hablumminannas.

Beliau mencontohkan bahwa seseorang yang ahli salat dan sibuk dengan ibadahnya pun masuk neraka karena tidak memiliki rasa sosial dengan tetangganya. Tidak menjenguk tetangganya yang sakit, tidak menyantuni anak yatim,tidak bersedekah kepada fakir miskin, dan suka menyakiti hati tetangga. Kesalahan karena hubungan sosial inilah yang harus dimintakan maaf kepada yang bersangkutan karena ini sebuah hak anak Adam. Allah SWT tak akan mengampuninya selama yang bersangkutan belum meminta maaf.

Demikian halnya dengan orang yang terlalu sibuk dengan urusan hablumminallah tetapi tidak menyempatkan salat. Ia pasti masuk neraka juga karena tidak melakukan kewajiban beribadah. Karenanya sebagai manusia yang bertakwa harus bisa menempatkan sesuatu dengan adil. Hal ini dilakukan dengan beramal solih secara seimbang antara keduanya supaya mendapatkan kebahagiaan dalam kehidupan di dunia dan di akhirat kelak.

Begitu hikmatnya dengan disertai joke segar saat Bu Nyai Ucik bertausiyah, semua jamaah menyimak dengan seksama. Apalagi suara beliau yang serak dan mantap.

Usai tausiyah, doa dibaca oleh kepala KUA yang bernama Bapak Zaki.

Acara pun usai. Seluruh pengunjung meninggalkan forum dengan diiringi musik. Semoga inti acara halal bihalal bisa hidup dalam keseharian pribadi para pengunjung sehingga semakin tampak aura kenyamanan dan kebahagiaan hakiki dalam masyarakat.